Trik Pricing agar Orang Mau Membeli Produk
|Ingin tahu caranya agar orang mau membeli produk Anda? Ayo pelajari trik pricing agar orang mau membeli produk Anda. selengkapnya bisa simak artikel ini hingga selesai.
Teknik Promosi
Dalam mempromosikan produknya, penjual sering kali memberi perhatian lebih pada konten promosi. Bagaimana membuat konten promosi agar dapat menarik perhatian calon pembeli.
Di era ini, calon pembeli sudah banyak mendapat edukasi mengenai value dari sebuah produk. Maka teknik promosi hard-selling sudah kurang ampuh untuk membuat calon pembeli tertarik.
Saat ini, teknik soft-selling lebih digemari para penjual untuk meningkatkan brand awareness di masyarakat. Teknik ini melibatkan alur cerita sehingga calon pembeli tidak merasa bosan dengan brand awareness yang ditampilkan. Salah satunya dengan trik pricing produk.
Ketika calon pembeli sudah familiar dengan produknya, kecenderungan untuk membeli semakin besar. Dan ini yang diharapkan oleh para penjual. Tapi :
- Apakah cukup hanya membuat calon pembeli merasa familiar?
- Bagaimana jika calon pembeli merasa value dari produk tersebut tidak sesuai dengan harganya?
Di artikel ini, akan dibagikan rahasia-rahasia psikologi yang mempengaruhi calon pembeli untuk segera bertindak, membeli produk Anda.
Psikologi Bisnis
Sebagai penjual kita bisa menggunakan ilmu psikologi untuk menjelaskan dampak sebuah harga terhadap perilaku seseorang. Penjual dapat menggugah emosi calon pembeli agar ingin segera membeli produknya menggunakan metode psychological pricing.
Berikut beberapa hal terkait psikologi bisnis dalam menentukan harga (trik pricing) :
a. Efek Angka 9
Trik Pricing yang pertama yaitu efek angka 9. Mungkin Anda pernah melihat ke toko-toko dan melihat penulisan harganya memiliki ujung angka 9. Bahkan sekelas Apple inc. pun ketika mereka menjual handphonenya, menggunakan trik ini.
Menurut Anda kenapa mereka melakukan itu? Suatu penelitian menyebutkan bahwa ternyata jumlah rata-rata uang yang dikeluarkan oleh pembeli memiliki peningkatan ketika menggunakan harga yang berakhiran 9.
Berdasarkan penelitian tersebut, ada tips buat Anda ketika menjual sesuatu barang yaitu gunakanlah angka 9 di belakangnya. Terutama untuk produk utility (bukan produk yang mengejar luxurious). Misalnya seperti baju.
b. Efek Angka Awal
Trik pricing berikutnya adalah efek angka awal. Suatu penelitian yang melanjutkan penelitian angka 9 menyebutkan penggunaan akhiran 9 akan semakin efektif bila angka awalnya ikut berubah.
Jadi ada baiknya bila Anda hendak menjual sesuatu produk, bisa menggunakan akhiran angka 9 dengan mengurangi angka depannya. Misalnya :
Apakah pemberian angka 9 diujung selalu lebih baik untuk harga? Ternyata, tidak demikian. Ada situasi tertentu yang malah angka bulat menghasilkan lebih baik. Lalu kapan sebaiknya menggunakan harga bulat?
Untuk barang yang bersifat mewah (luxury / pleasure-focused product) sebaiknya menggunakan angka bulat. Kenapa demikian?
Akhiran ganjil (termasuk .990, .950, dll) memberi sinyal “diskon”. Ini masuk akal, karena kita menggunakannya untuk membuat kesan harga menjadi terkesan murah (bukan murahan ya).
Namun, berkebalikan dengan orang yang beli suatu produk karena luxury atau pleasure oriented goods. Biasanya mereka tak mau beli produk yang termurah. Mereka akan mencari produk kualitas mahal paling mewah (the most luxurious expensive quality product).
Itulah kenapa, bila Anda melihat websitenya Tag Heuer, Gucci, Hermes, kebanyakan mencantumkan harga bulat.
c. Pengaruh Suku Kata
Penelitian terkai trik pricing ini unik dan menarik. Jarang ada yang menyadarinya. Misalnya Anda menjual sebuah produk. Apakah ketika Anda menyebutkan harganya (secara lisan) memperhatikan jumlah suku kata dalam harganya?
Contohnya, harga barangnya adalah Rp 1.500.000. Apa yang akan Anda sampaikan pada calon customer Anda?
Apakah Anda akan menyebutkan yang :
- Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah
- Satu Juta Setengah
- Sejuta Setengah
Mungkin pertanyaan di atas terdengarnya tidak relevan. Tapi ternyata penelitian trik pricing ini menyatakan sebaliknya. Yaitu adanya kaitan antara persepsi tingginya harga dengan panjangnya (banyaknya) suku kata yang digunakan.
- Sa tu Ju ta Li ma Ra tus Ri bu Ru pi ah (13 suku kata)
- Sa tu Ju ta Se te ngah (7 suku kata)
- Se ju ta Se te ngah (6 suku kata)
Lebih banyak suku kata menandakan harga yang lebih tinggi atau mahal. Jadi saat berbicara ungkapkan jumlah dengan suku kata sesedikit mungkin.
Contoh lainnya :
Jika menjual kursus, Anda mungkin memberi label harga Rp 299.000. Dan Anda dapat menyatakan harga itu sebagai :
- dua ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah.
- dua sembilan sembilan ribu.
Contoh kalimat yang terakhir mengandung lebih sedikit suku kata. Rasanya terdengar lebih murah, ketika kita menyebutkan harga dengan jumlah suku kata yang lebih sedikit.
Secara logika biaya seharusnya terlihat sama karena angkanya sama, namun karena memiliki suara yang lebih panjang. Ini hanya memberi isyarat kepada orang-orang untuk berpikir bahwa harga tersebut lebih tinggi atau mahal daripada yang sebenarnya.
Jadi ketika Anda menyebutkan harga jual, usahakan sebutkan dengan jumlah suku kata sesedikit mungkin. Ini dilakukan untuk memaksimalkan nilai yang dipersepsi calon pembeli.
d. Pengaruh Warna
Mungkinkah warna yang Anda tunjukkan pada harga berpengaruh pada penjualan. Menariknya memang bisa, tetapi tampaknya spesifik untuk konsumen pria. Banyak pengaruh gender yang tidak benar-benar dapat diandalkan di sebagian besar fenomena psikologis.
Sebuah penelitian terkait trik pricing menemukan pengaruh spesifik gender pada persepsi harga. Poin utama yang akan diambil dari penelitian ini adalah Anda harus menyajikan harga dalam warna merah terutama untuk konsumen pria.
Ini seperti perubahan yang sangat kecil. Hanya mengubah warna terutama untuk satu segmen populasi Anda.
Namun, jika lebih banyak melayani konsumen pria daripada wanita maka ini mungkin hal yang mudah dan cepat yang dapat diterapkan. Secara keseluruhan, sepertinya tidak akan merugikan penjualan Anda untuk konsumen wanita, hal itu sepertinya tidak terlalu penting.
Dalam penelitian tersebut disajikan kepada responden serangkaian iklan katalog kecil masing-masing produk. Misalnya pemanggang roti. Terlihat sangat menarik. Harganya sama-sama $29.99. Satu-satunya perbedaan adalah warna harganya.
Jadi sebagian orang dalam penelitian trik pricing ini melihat versi iklan harga hitam dan sebagian lainnya melihat versi harga merah. Segala sesuatu yang lain sama untuk sejumlah iklan yang berbeda.
Peneliti mengukur persepsi orang mengenai menghemat (savings). Menurut Anda, berapa banyak yang akan Anda hemat dengan membeli produk ini dari toko ini.
Ternyata hanya sedikit pengaruh bagi wanita, sehingga ketika dicetak dengan warna merah sepertinya mereka lebih memilih untuk menyimpan uangnya. Jadi konsumen wanita tidak benar-benar membedakan antara cetak hitam dan merah dalam hal persepsi menghemat.
Namun untuk konsumen laki-laki terdapat pengaruh warna yang besar sehingga konsumen laki-laki mengira mereka mendapatkan lebih banyak penawaran pada harga ketika disajikan dalam warna merah versus hitam.
Jadi yang dapat dimanfaatkan dari temuan kecil tentang trik pricing ini adalah Anda dapat memilih untuk menampilkan harga dalam bentuk cetak merah. Terutama jika Anda akan menjangkau konsumen pria untuk segmen populasi tersebut.
Tampaknya perubahan kecil yang cepat ini dapat berdampak pada persepsi menabung dan akhirnya penjualan.
Saatnya Gunakan Trik Pricing Ini!
Bagaimana, seru ya pengaplikasian ilmu Psikologi Bisnis ini. Sebenarnya ada puluhan tips-tips Psikologi Bisnis lainnya yang bisa Anda manfaatkan untuk mengembangkan bisnis Anda dan meningkatkan OMSET Anda. Namun untuk sementara terapkan saja 4 trik di atas dan trik digital marketing yang ada di website kami ini.
Apalagi ditambah dengan strategi digital marketing bisnis, maka akan semakin luar biasa. Bila belum paham digital marketing langsung klik aja link.
Sekian informasi terkait dengan 5 Trik Pricing agar Orang Mau Membeli Produk, kami harap post ini mencerahkan kalian. Tolong postingan tips bisnis ini disebarluaskan agar semakin banyak yang mendapat manfaat.