Solusi Mengatasi Herpes yang Tepat

Pembahasan kita sekarang yakni solusi mengatasi herpes yang tepat. Herpes merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan munculnya lepuhan pada kulit yang berwarna kemerah-merahan dan berisi cairan. Penyakit herpes termasuk dalam penyakit jangka panjang. Virus herpes dapat bertahan seumur hidup di dalam tubuh seseorang.

Solusi Mengatasi Herpes

Faktor Resiko Herpes

Sebelum mencari solusi mengatasi herpes, ada baiknya mengetahui lebih dulu faktor resiko dari penyakit ini. Semua orang punya resiko terkena virus herpes simpleks, dari mulai anak-anak sampai dewasa. Tapi, dalam kasus HSV-2 yang menyerang kelamin akan lebih mudah menginfeksi orang-orang yang tak menerapkan hubungan intim yang aman. Berbagai faktor resiko HSV-2, seperti:

  • Berjenis kelamin wanita.
  • Punya pasangan seks lebih dari satu.
  • Berhubungan intim di umur yang sangat muda.
  • Punya sistem imun tubuh yang lemah.
  • Punya penyakit kelamin yang lain.

Semua orang yang pernah mengalami cacar air bisa terkena herpes zoster. Ada beberapa faktor lain yang meningkatkan resiko seseorang terkena herpes zoster, yakni :

  • Berumur lebih dari 50 tahun.
  • Punya penyakit tertentu yang melemahkan sistem kekeba;an, seperti HIV/AIDS, kanker, dll.
  • Sedang menjalani perawatan kanker, seperti radiasi dan kemoterapi yang bisa menurunkan imun tubuh terhadap penyakit.
  • Mengkonsumsi obat-obatan yang dirancang untuk mencegah penolakan terhadap organ transplantasi. Contohnya pemakaian steroid yang berkepanjangan.
Penyebab Herpes

Untuk mencari solusi mengatasi herpes Anda juga harus tahu penyebabnya. Penyebab herpes yaitu virus herpes simpleks tipe I dan II. Kedua virus ini termasuk dalam virus herpes hominis yang digolongkan dalam virus DNA. Penularan infeksi herpes pun dapat terjadi lewat kontak langsung, yaitu kulit dengan kulit penderita yang terinfeksi.

Diagnosis infeksi herpes bisa dilakukan dokter berdasarkan gejala dan temuan klinis yang ada. Tapi, untuk beberapa kasus yang meragukan, maka bisa dilakukan tes laboratorium. Contohnya penampakan klinis sudah tak khas lagi.

Jaringan dan cairan dari vesikel kulit bisa diambil dan diamati di bawah mikroskop. Jika pemeriksaan laboratorium gagal menemukan virus herpes, maka dilakukan pemeriksaan lainnya. Pemeriksaan lainnya yang bisa dilakukan yaitu pemeriksaan antibodi virus herpes simpleks.

Gejala Herpes

Gejala atau tanda juga harus dipahami sebelum mencari solusi mengatasi herpes ini. Sejak seseorang terkena virus herpes sampai muncul gejala memakan waktu 3 – 7 hari (masa inkubasi). Gejala dan perjalanan penyakit bisa dibagi ke dalam beberapa stadium, yaitu :

a. Infeksi Primer

Gejala awal yang harus diperhatikan untuk menemukan solusi mengatasi herpes yakni berupa bintil berwarna putih tampak berisi air (vesikel). Bintil berwarna putih ini berkelompok di atas kulit yang sembab dan kemerahan (eritematosa). Awalnya vesikel itu tampak putih, namun lama-kelamaan berisi nanah (pus) dan berwarna hijau. Kadang-kadang bisa ditemukan pula bintil yang sudah pecah, sehingga penampakan, seperti sariawan pada kulit.

Fase infeksi primer terjadi selama kurang lebih 3 minggu dan juga sering disertai dengan gejala lainnya. Seperti demam, lemas, mual, muntah, dan bisa pula ditemukan pembesaran kelenjar di lipat paha atau di sekitar leher.

Tempat yang sering diserang virus herpes simpleks tipe I yaitu daerah pinggang ke atas khususnya daerah mulut dan hidung. Infeksi herpes simpleks tipe I ini sering dinamakan sebagai cold sores. Infeksi ini pun bisa menyerang dinding mukosa mulut dan memberikan tampilan seperti sariawan.

Infeksi karena herpes simpleks tipe I sering dijumpai pada anak-anak. Penularan penyakit herpes umumnya terjadi secara tak sengaja seperti ketika :

  • anak kontak kulit dengan benda yang terkontaminasi oleh virus herpes,
  • anak kontak di dokter gigi,
  • kebiasaan anak menggigit jari,
  • anak bersentuhan langsung dengan kulit yang mengalami infeksi,
  • dll.

Virus herpes simpleks tipe I ini pun bisa mengakibatkan peradangan otak yang dinamakan herpes ensefalitis. Gejalanya yaitu :

  • panas tinggi,
  • penurunan kesadaran, dan
  • kejang.

Sedangkan tempat yang sering diserang virus herpes simpleks tipe II yaitu daerah genitalia (organ kelamin). Tapi, bisa juga mengenai anggota tubuh bagian lainnya, termasuk wajah, pada perilaku seksual yang tak wajar. Virus herpes simpleks tipe II ini pun bisa mengakibatkan peradangan otak. Terutama kepada bayi-bayi yang lahir pada ibu yang sedang mengalami infeksi herpes pada organ genitalianya.

b. Fase Laten

Saat gejala membaik, ini bukan berarti virus herpes sudah mati atau hilang. Virus tersebut hanya beristirahat di dalam sel saraf tulang belakang atau ganglion dorsalis manusia. Penularan penyakit herpes pada penderita yang berada pada fase ini juga nyatanya masih bisa terjadi karena pelepasan virus terus berlangsung. Walaupun dalam jumlah sedikit. Dengan demikian, bisa saja seseorang terkena infeksi herpes dari pasangannya yang dari penampilan fisik terlihat sehat-sehat saja.

d. Infeksi Rekuren

Virus yang beristirahat pada fase laten suatu saat dapat aktif kembali & ini harus dipahami agar solusi mengatasi herpes bisa sesuai. Berbagai faktor atau kondisi yang bisa mengaktifkan infeksi tersebut, yaitu antara lain :

  1. Trauma fisik, seperti :
  • demam,
  • infeksi oleh penyakit lain,
  • penyakit HIV/AIDS,
  • hubungan intim,
  • kurang istirahat,
  • menstruasi,
  • dan sebagainya.
  1. Trauma psikis, seperti :
  • gangguan emosional,
  • depresi,
  • dll
  1. Pemakaian obat-obatan
  2. Terapi kanker.

Gejala yang timbul biasanya lebih ringan dibanding infeksi primer dan berlangsung lebih sebentar, yaitu 7 – 10 hari. Kelainan kulit bisa timbul pada tempat yang sama (loco) atau pada tempat baru di sekitarnya (non-loco). Sebelum munculnya kelainan kulit, penderita bisa merasakan beberapa gejala pendahuluan atau prodromal. Seperti rasa panas, gatal, nyeri di daerah kulit tersebut, dll.

Selain gejala khas untuk tiap fase di atas, ada beberapa gejala tambahan lainnya, yaitu :

  • Pada penderita wanita, gejalanya bisa terjadi disuria atau rasa nyeri ketika buang air kecil.
  • Keputihan.
  • Gejala neuropati, meliputi sulit buang air kecil, konstipasi atau sembelit, maupun hilang sensasi pada kulit.
Diagnosis Herpes

Diagnosis merupakan salah satu faktor penting dalam menemukan solusi mengatasi herpes. Herpes bisa didiagnosis lewat pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mengecek koreng yang terbentuk karena herpes serta menanyakan gejala yang muncul pada pasien. Tak hanya itu, untuk membantu diagnosis herpes supaya lebih akurat, bisa dijalankan dengan beberapa pemeriksaan tambahan, seperti :

1. Kultur virus herpes simplex

Kultur virus herpes tujuannya untuk mendiagnosis adanya virus herpes. Kultur ini dilakukan dengan cara mengusap area kulit atau genital yang terinfeksi virus herpes. Lalu diambil cairan genital atau cairan tubuh lainnya yang diduga mengalami herpes untuk kemudian diperiksa di laboratorium.

2. Tes antibodi

Tes antibodi spesifik virus HSV 1 dan HSV 2 bisa dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi primer herpes. Namun tak bisa mendeteksi infeksi herpes rekuren. Tes ini dilakukan dengan cara mengambil sampel darah dari tubuh. Lalu dianalisis di lab untuk dicek keberadaan antibodi spesifik HSV 1 maupun HSV 2.

Penting diingat bahwa tubuh membutuhkan waktu sekitar 12 – 16 minggu untuk membentuk antibodi anti HSV 1 atau HSV 2. Antibodi ini terbentuk sesudah virus HSV masuk ke dalam tubuh pertama kali. Tes antibodi HSV 1 dan HSV 2 sangat membantu diagnosis, khususnya bila pasien tak mengalami koreng atau pelepuhan pada kulit.

Komplikasi Herpes

Jika tidak segera mencari solusi mengatasi herpes dengan tepat maka dapat memicu terjadinya komplikasi. Komplikasi yang bisa terjadi karena penyakit ini, yaitu antara lain :

  • Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain
  • Radang otak dan selaputnya
  • Radang paru-paru
  • Hepatitis
  • Esofagitis
  • Kematian jaringan retina mata

Komplikasi dari infeksi virus varicella-zoster tak selalu terjadi pada penderita cacar air. Komplikasi seringkali terjadi pada anak-anak, lansia, wanita hamil, dan orang yang imunitas tubuhnya lemah. Beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat cacar air, antara lain yaitu ruam :

  • menyebar ke bagian mata
  • yang diikuti oleh sesak napas dan sakit kepala serta dengan infeksi bakteri sekunder pada daerah tersebut.

Pencegahan Herpes

Solusi mengatasi herpes yang pertama kalinya adalah pencegahan sebelum muncul. Penyakit herpes termasuk kondisi jangka panjang, karena virusnya dapat bertahan seumur hidup di dalam tubuh. Di antara sekian banyak virus herpes, herpes simpleks dan herpes zoster adalah 2 penyakit yang paling banyak angka kejadiannya. Berbagai obat herpes alami ataupun dari dokter pun bisa meringankan gejala, bahkan mempersingkat waktu kemunculannya.

Pengobatan Herpes

Pengobatan menjadi solusi mengatasi herpes bila penyakit ini muncul atau lebih parah. Fokus pengobatan herpes yaitu untuk menghilangkan blister dan untuk mencegah penyebaran herpes. Walaupun koreng dan lepuhan akibat herpes bisa hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Di samping itu, pemberian obat-obatan antivirus pun dapat mengurangi komplikasi akibat herpes.

Sementara itu, untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh herpes, tips-tips berikut bisa dilakukan selama masa penyembuhan herpes, yaitu antara lain :

  • Mengonsumsi obat pereda nyeri.
  • Mandi dengan memakai air suam.
  • Kompres dengan air hangat atau dingin pada kulit yang terkena.
  • Memakai pakaian dalam berbahan katun.
  • Memakai pakaian longgar.
  • Menjaga area koreng tetap kering dan bersih.

Khusus ibu hamil, jika sedang atau pernah menderita herpes genital, ia wajib berkonsultasi dengan dokter. Karena virus herpes ditakutkan bisa menular dari ibu pada bayi selama proses persalinan. Terutama saat sedang infeksi aktif, sebab bisa mengakibatkan komplikasi yang berbahaya bagi bayi. Bila ibu hamil diketahui tengah atau pernah menderita herpes, diskusikan dengan dokter tentang kemungkinan melahirkan bayi secara operasi Caesar.

Solusi Mengatasi Herpes

Berikut ini solusi mengatasi herpes dari Synergy WorldWide :

  1. Radiance
  2. Colostrum
  3. Noni Plus
  4. Chlorophyll Plus

Harga paket suplemen solusi mengatasi herpes yaitu : Rp 1.377. 200

Pemesanan Paket Solusi Herpes

Harga paket solusi mengatasi herpes di atas khusus untuk wilayah Jabodetabek dan dapat berubah sewaktu-waktu. Harga paket suplemen herpes untuk wilayah lain bisa kontak kami. Paket solusi herpes ini juga bisa dibeli dengan cara klik pada “Menu Order” atau lewat aplikasi SBiz Synergy.

Sekian info perihal solusi mengatasi herpes yang tepat, semoga post kali ini berguna untuk Anda. Kami berharap post solusi sehat dari Synergy WorldWide ini dishare supaya semakin banyak yang mendapat manfaat.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *