Cara Membuat Marketing Campaign yang Tepat untuk Bisnis

Pada kesempatan ini kami akan bahas perihal cara membuat Marketing Campaign yang tepat untuk bisnis. Mulai dari pengertian, manfaat, dan  penerapan marketing campaign di bisnis Anda. Marketing campaign ini bisa jadi senjata rahasia untuk meningkatkan dan meroketkan bisnis Anda. Karena manfaatnya yang luar biasa untuk bisnis Anda, jadi, simak pembahasannya sampai selesai.

Membuat Marketing Campaign

Mengenal Marketing Campaign

Berikut contoh kekuatan marketing campaign untuk produk yang pasti tak asing bagi kita. Yaitu slogan :

  • Indomie… seleraku
  • Aku dan kau, suka Dancow.

2 iklan tersebut sangat membekas di ingatan meskipun telah lama menghilang. Bahkan, kita membaca kalimat itu dengan nada khasnya masing-masing. Seolah-olah kita baru saja melihat iklan tersebut 5 menit yang lalu.

Kampanye pemasaran atau Marketing Campaign itu apa? Marketing Campaign merupakan salah satu strategi promosi suatu aspek tertentu dari bisnis. Misalnya, untuk :

Dengan kata lain, marketing campaign ini bukan strategi pemasaran utama suatu brand dan/atau produk. Tetapi hanya bagian kecil dari strategi pemasaran secara keseluruhannya.

Seperti membuat marketing campaign sebagai promosi menyambut event tertentu, misalnya :

  • event gajian di marketplace,
  • promo menjelang hari raya,
  • cuci gudang akhir tahun,
  • dll.

Biasanya, marketing campaign ini dijalankan dengan berbagai media tergantung dari tujuan dilakukannya kampanye mulai dari :

  • email,
  • selebaran,
  • baliho,
  • televisi,
  • radio,
  • PPC,
  • media sosial,
  • dll.

Manfaat Marketing Campaign

Apakah masih ragu menerapkan dan membuat marketing campaign untuk produk dan bisnis Anda? Kalau iya, mungkin beberapa manfaat marketing campaign di bawah ini dapat mengubah pikiran Anda.

1. Membuat Brand Populer

Sebelum menjalankan dan membuat marketing campaign dengan slogan “kulit manggis kini ada ekstraknya”, apakah Anda kenal dengan Mastin Good? Kami yakin tidak.

Tapi, ketika iklan tersebut tayang di TV, seluruh warga Indonesia tahu :

  • siapa itu Mastin Good dan
  • apa produk yang dijual.

Jadi, marketing campaign dapat meningkatkan brand awareness dan bikin bisnis Anda populer. Apalagi bila Anda bikin kampanye yang anti-mainstream dengan slogan yang catchy, dijamin brand dan/atau produk akan viral dalam waktu singkat.

2. Mendapatkan Leads

Apa yang terjadi bila brand Anda populer? Maka makin banyak orang yang tertarik pada brand dan/atau produk yang Anda jual. Salah satu manfaat membuat marketing campaign yaitu banyak orang yang tertarik dengan produk Anda.

Di dunia bisnis, orang-orang tersebut dikenal pula dengan sebutan leads. Mereka memiliki potensi besar untuk jadi pelanggan di lain waktu.

Biasanya, mereka akan memberikan info kontaknya agar tak ketinggalan berita terkait brand Anda. Info kontak tersebut dapat Anda pakai untuk berbagai hal / keperluan. Mulai dari :

  • menghubungi mereka,
  • memberitahu promo yang sedang berlangsung,
  • mempraktikan inbound marketing,
  • dan lain sebagainya.

Intinya, dengan mendapatkan leads maka akan berpengaruh positif untuk brand Anda.

3. Menambah Jumlah Penjualan

Makin banyak leads, maka semakin banyak juga kemungkinan konsumen yang Anda peroleh. Dampaknya, penjualan Anda akan meningkat dan profit juga menggunung.

Bukankah ini merupakan tujuan Anda dalam menjalankan bisnis? Untungnya, dengan membuat marketing campaign maka dapat membantu Anda mencapai tujuan tersebut dengan lebih cepat.

Cara Membuat Marketing Campaign

Untuk membuat marketing campaign yang sukses ada 4 tahapan yaitu :

  • perencanaan,
  • penerapan,
  • mendapat konsumen, dan
  • analisis.

Agar marketing campaign bisa sukses, kami sarankan Anda mengikuti semua poin di bawah dengan runtut.

a. Merencanakan Marketing Campaign

Tahap pertama membuat marketing campaign ini adalah tahap terpenting. Karena, di tahap inilah Anda bisa mendapat gambaran langkah apa yang harus dilakukan. Agar bisa meningkatkan marketing campaign yang sudah berjalan.

1. Apa Tujuan Anda?

Sebelum memulai membuat marketing campaign, Anda harus bertanya pada diri sendiri lebih dulu :

  • Kenapa menjalankan kampanye ini?
  • Apakah kampanye tersebut akan mendukung tujuan atau target bisnis?

Karena, tujuan yang jelas akan mempermudah langkah Anda ke depannya. Bila Anda kesulitan dalam menentukan tujuan marketing campaign, mungkin beberapa contoh tujuan di bawah ini dapat membantu. Contoh tujuan tersebut seperti untuk :

  • mempromosikan produk atau jasa baru
  • meningkatkan brand awareness
  • mendapatkan feedback dari konsumen
  • meningkatkan pendapatan
  • mengumpulkan User Generated Content (UGC)
  • meningatkan engagement
  • mengiklankan event yang akan datang

Bila tujuan Anda membuat marketing campaign masih general, amaka buatlah lebih spesifik. Untuk melakukannya, Anda bisa menggunakan formula bernama SMART yang merupakan singkatan dari :

  • Specific → tujuan Anda haruslah spesifik (S),
  • Measurable → bisa diukur (M),
  • Attainable → bisa dicapai (A),
  • Relevant → relevan (R), dan
  • Timely → mempunyai jangka waktu (T).

Misalnya, daripada hanya “mengumpulkan UGC dari pelanggan,” dengan SMART tujuan tersebut akan berubah. Tujuan akhirnya menjadi “Mengumpulkan UGC dari 100 pelanggan via spesial hashtag di IG yang bertemakan Liburan Akhir Tahun sampai 31 Januari 2022.”

Jadi,

  • tujuannya spesifik (mengumpulkan UGC),
  • bisa diukur (100 pelanggan),
  • bisa dicapai (via spesial hashtag di IG),
  • relevan (liburan akhir tahun), dan
  • berjangka waktu (31 Januari 2022).

Memang tak mudah membuat tujuan dengan formula SMART, tapi, langkah ini sangat penting. Sebab bila tak tahu tujuan pastinya (spesifik), bagaimana Anda tahu jalan yang harus diambil?

Jadi, luangkan waktu Anda untuk memikirkan tujuan menjalankan marketing campagin ini secara baik-baik.

2. Bagaimana Anda Mengukur Hasil Marketing Campaign?

Jawaban dari pertanyaan di atas akan berbeda-beda. Hal ini bergantung dari tujuan Anda membuat marketing campaign. Bisa saja jawaban Anda yaitu jumlah :

  • like di Instagram,
  • pembelian produk baru,
  • subscribers di YouTube,
  • conversion rate,
  • atau bahkan keempat-empatnya sekaligus.

Oleh sebab itu, berikut ini beberapa contoh metrik untuk mengukur marketing campaign yang Anda lakukan :

a) Mempromosikan produk baru, cara mengukurnya dari jumlah :

  • pre-order
  • pembelian
  • CTR

b) Meningkatkan brand awareness, cara mengukurnya dari jumlah :

  • followers di media sosial
  • trafik website sebulannya
  • diliput oleh situs berita

c) Mendapatkan feedback dari konsumen, cara mengukurnya dari jumlah :

  • mention di media sosial
  • partisipan survey
  • review konsumen

d) Meningkatkan pendapatan, cara mengukurnya dari jumlah :

  • conversion rate
  • leads
  • penjualan

e) Mengumpulkan User Generated Content, cara mengukurnya dari jumlah :

  • followers
  • partisipan di media sosial

f) Mengingatkan engagement, cara mengukurnya dari jumlah :

  • komentar di di blog
  • share artikel
  • share media sosial
  • like video
  • interaksi lewat private message di media sosial

g) Mengiklankan event yang akan datang, cara mengukurnya dari jumlah :

  • booking
  • tiket terjual
  • mention media sosial
  • ulasan di situs berita

Jika mau membuat marketing campaign di beberapa tempat sekaligus, sebaiknya metrik yang Anda pakai juga berbeda-beda. Pepatah mengatakan “di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”, artinya, beda tempat maka beda pula cara kerjanya.

Misalnya Anda menjalankan marketing campaign UGC berbagai media seperti media sosial, blog, dan email. Artinya metrik pengukuran yang Anda pakai untuk :

  • media sosial yaitu jumlah like, komentar, dan followers.
  • blog yakni jumlah pengunjung atau share.
  • email ialah open rate.
3. Siapa Target Audiens Anda?

Pesan yang akan Anda sampaikan dari membuat marketing campaign ini bisa sangat jauh berbeda. Hal tersebut juga bergantung dari target audiens Anda.

Jadi akan kurang maksimal jika tujuan kampanye untuk meningkatkan followers Instagram, namun target audiensnya pengguna LinkedIn.

Oleh sebab itu, Anda perlu menyelaraskan tujuan marketing campaign dengan target audiensnya. Misalnya untuk meningkatkan followers di Instagram berarti Anda pun harus mentarget pengguna Instagram. Bukannya pengguna LinkedIn yang jauh berbeda.

Setelah itu, pahami target audiens Anda lebih jauh. Lakukanlah riset secara mendalam setidaknya untuk beberapa hal di bawah :

  • Apa hal umum yang menarik bagi mereka? Misalnya, genre film apa yang suka mereka tonton.
  • Di mana tempat nongkrong online mereka? Apakah di Instagram, Facebook, atau forum online?
  • Konten jenis apa yang mereka sukai? Apakah konten yang langsung ke intinya, konten cerita, atau malah konten yang lucu?
  • Apa masalah mereka yang dapat diatasi oleh brand dan/atau produk Anda?
  • Apakah produk / brand Anda menawarkan solusi yang tak dipunyai brand lainnya?

Makin memahami target audiens, maka semakin besar juga kemungkinan marketing campaign Anda akan sukses.

Karena, marketing Anda akan tepat sasaran dan tak disampaikan ke orang yang salah / keliru. Maka dari itu, disarankan untuk Anda membuat Buyer Persona.

4. Bagaimana Cara Membuat Konsep Marketing Campaign?

Dalam membuat marketing campaign, Anda harus siap untuk bekerjasama dengan tim lain terkait konsepnya. Jadi, marketing campaign bukan semata-mata sebagai proyek tim marketing semata.

Namun, kerjasama di antara semua divisi yang ada di seluruh lini bisnis Anda. Contohnya seperti ini:

  • Bertanya ke tim produk untuk mengetahui dengan detail fitur dan kelebihan produk yang akan.
  • Kerjasama dengan tim penjualan (sales) dalam proses pembelian dan pembayaran.
  • Meminta pada tim konten untuk menulis artikel yang berkaitan dengan campaign marketing Anda.
  • Memberi tahu CS mengenai campaign yang dijalankan. Sehingga, CS bisa menjawab pertanyaan dari konsumen dengan lengkap.
  • Meminta tim media sosial untuk bikin poster dan menyebarkan info ke followers.
  • Dan lain sebagainya.

Memang membuat konsep marketing campaign ini memerlukan waktu yang lama. Sebab Anda bikinnya dari nol.

Jadi, sebagai alternatifnya, Anda bisa memakai jasa pihak ketiga seperti agensi atau freelancer di beberapa bagian. Misalnya, pada bagian desain dan konten bila Anda kurang pengalaman di bidang ini.

b. Menerapkan Marketing Campaign

Tahapan membuat marketing campaign ini berkaitan dengan audiens Anda. Khususnya mengenai apa dan kapan audiens akan melihat campaign Anda.

1. Bagaimana Cara Anda Menjangkau Audiens?

Media yang dipilih bisa jadi penentu sukses atau tidaknya Anda membuat marketing campaign. Jangan sampai Anda pilih media yang tak ada target audiensnya sama sekali. Atau media yang tidak ada hubungannya dengan brand dan/atau produk Anda.

Oleh sebab itu, Anda harus melihat media apa saja yang lazimnya dipakai untuk melakukan promosi. Lalu, cari tahu 2 atau 3 media yang memiliki performa terbaik. Itulah berbagai media yang sebaiknya dipilih untuk menjalankan marketing campaign produk / brand Anda.

Karena, Anda telah paham mekanisme kerja media tersebut dan pemakaiannya pun tidak asing lagi dengan brand. Tapi, ada hal yang harus Anda ingat ketika menjalankan marketing campaign.

Yaitu meskipun punya performa baik, namun tidak semua media cocok untuk kampanye pemasaran yang akan Anda jalankan. Mengapa? Kami berikan contoh.

Misalnya, Anda mau mengumpulkan UGC video lucu konsumen dalam memakai produk Anda. Campaign ini lebih cocok dijalankan di Instagram bila dibanding LinkedIn.

Alasannya simpel, karena LinkedIn merupakan media sosial untuk profesional yang serius, bukan media sosial untuk berbagi video lucu seperti Instagram. Dengan kata lain, beda target audiens-nya.

Intinya, pilihlah media yang memiliki performa baik dan cocok sama marketing campaign yang mau dijalankan. Selain itu, hindari media yang belum pernah dijamah sebab Anda belum familiar dengan mekanismenya.

Dan kemungkinan besar penggunanya pun masih asing dengan brand Anda.

2. Bagaimana dan Kapan Anda Menjalankan Marketing Campaign?

Marketing campaign itu berhubungan erat dengan timing. Timing yang tak tepat akan membuat marketing campaign Anda tidak akan digubris oleh masyarakat umum (publik).

Misalnya, Anda akan menjalankan kampanye untuk mempromosikan paket travel baru ke Jepang. Tapi ternyata, saat ini sedang ada pandemi global yang melarang orang untuk bepergian. Bisa-bisa kampanye Anda malah dihujat oleh para netizen.

Jadi, Anda buat marketing campaign dengan melihat situasi dan kondisi yang ada saat ini. Dengan begitu, Anda bisa tahu saat ini waktu yang tepat untuk menjalankan marketing campaign atau tidak.

Untungnya, Anda bisa memakai Google Trends untuk membantu mengetahui topik apa yang sedang hangat dibicarakan.

Selain itu, perhatikan 2 hal ini ketika akan merilis atau membuat marketing campaign di media yang Anda pilih :

a) Setiap Media Memiliki Jam Sibuknya Sendiri

Bila mau kampanye tersebut dilihat banyak orang, Anda perhatikan jam sibuk di media yang dipilih. Karena, bisa saja website Anda paling banyak pengunjung di hari Jumat pukul 19.00. Tapi ternyata, akun IG Anda paling banyak dapat likes dan komentar di hari Sabtu jam 10.00.

Melihat hal itu, sebaiknya Anda tak merilis kampanye di semua media di waktu yang bersamaan. Kecuali, bila media yang Anda pilih semuanya waktu sibuknya sama atau berdekatan.

b) Beda Target Audiens, Beda Juga Jam Sibuknya

Tidak semua jenis orang akan mengakses suatu media di waktu bersamaan. Contohnya, follower Anda yang berumur 30-an tahun biasanya jarang membuka IG di hari dan jam kerja. Berbeda dengan follower Anda yang notabene anak sekolah atau mahasiswa.

Jadi, perhatikan pula kapan target audiens kampanye Anda mengakses media tersebut. Hal ini dilakukan supaya Anda tidak salah sasaran. Anda dapat melakukan riset lebih dulu dan melihat analytics di website atau di masing-masing media sosial.

c. Mendapatkan Konsumen Lewat Marketing Campaign

Setelah kampanye Anda menjangkau target audiens, sekarang ada beberapa pertanyaan seperti di bawah:

1. Bagaimana Membuat Konsumen Mau Melakukan Sesuatu?

Buat apa kampanye dilihat banyak orang, namun tak ada yang melakukan apa yang Anda mau? Misalnya, postingan produk baru Anda di Instagram memperoleh banyak likes.

Namun sayangnya, jumlah pembelian produknya tidak sampai setengah dari jumlah likes tadi. Sedih kan kalau seperti itu?

Untuk menghindari hal tersebut, ada 3 hal yang dapat Anda coba saat membuat marketing campaign :

a) Calls-to-Action (CTA)

Calls-to-Action (CTA) yaitu meminta langsung pada konsumen untuk melakukan sesuatu yang Anda perintahkan. CTA ini biasanya berbentuk tulisan atau teks dengan nada mengajak, misalnya :

  • beli sekarang!
  • daftar segera!
  • masukkan email Anda di kotak bawah!
  • dll

Untuk membuat CTA yang menarik di marketing campaign, Anda pun mesti memasukkan manfaat yang akan diperoleh konsumen. Contoh kampanye UGC di atas :

  • Post gambar Anda memakai produk terbaru kami dengan hashtag #anyargres.
  • Post gambar Anda memakai produk terbaru kami dengan hashtag #anyargres! Bila beruntung, foto Anda akan kami regram minggu depan dan dapatkan kesempatan mendapat voucher diskon sampai 50% untuk pembelian selanjutnya!

Bila Anda di posisi konsumen, lebih menarik yang mana antara 2 CTA di atas? Pasti yang bawah, bukan? Jadi pastikan Anda bikin CTA yang tidak hanya menyuruh, namun juga memberi tahu manfaat apa yang akan diterima konsumen.

b) Landing Page

Secara umum, landing page merupakan halaman website yang didesain khusus untuk mendukung strategi pemasaran Anda.

Waktu membuat marketing campaign, Anda bisa bikin landing page yang isinya informasi terkait dan manfaat yang diperoleh konsumen bila mengikutinya.

Dengan adanya landing page, marketing campaign yang dilakukan seolah punya “rumah” yang dapat dikunjungi oleh konsumen Anda.

c) Lead Form

Lead form yaitu form khusus dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi terkait pengunjung. Dengan mengisi form tersebut, maka pengunjung akan berubah status jadi leads. Setelah itu, leads akan berpotensi naik pangkat lagi jadi konsumen di kemudian hari.

Satu hal yang mesti Anda ingat yaitu tidak semua marketing campaign cocok memakai lead form. Tapi, lead forms sangat berguna bila Anda membuat marketing campaign mengenai :

  • pre-order produk,
  • menyuruh untuk mendownload sesuatu,
  • dll.

Lead form ini bisa bikin Anda mengenal pengunjung website dengan lebih dekat. Bahkan, data yang Anda peroleh dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan penjualan. Atau bisa juga sebagai sumber analisis untuk marketing campaign berikutnya.

Untuk bikin lead form, Anda bisa memakai :

  • Contact Form 7,
  • WPForm,
  • Google Form,
  • dll.

Tapi, tergantung dari jenis kampanyenya, Anda pun dapat menggabungkan cara-cara di atas untuk membuat marketing campaign. Misalnya,

  • lead form yang ditempatkan di landing page,
  • CTA yang meminta para pengunjung untuk mengisi lead form,
  • dll
2. Bagaimana Cara Mengetahui Kesuksesan Marketing Campaign Anda?6

Metrik yang Anda awasi di marketing campaign tersebut bergantung dari berbagai hal seperti :

  • jenis kampanye yang dijalankan,
  • media yang dipilih, dan
  • tujuan marketing campaign.

Jadi, tahapan membuat marketing campaign ini cuma berusaha memberikan Anda gambaran umumnya saja.

a) Metrik Email

  • click-through rate
  • bounce rate
  • conversion rate

b) Metrik Berbayar Media Sosial

  • click-through rate
  • conversion rate
  • biaya per klik
  • biaya per konversi

c) Metrik Organik Media Sosial

  • engagement pasif (like dan share)
  • engagement aktif (komentar)
  • follow
  • click-through rate

d) Metrik Lead / Penawaran Konten

  • opt-in rate
  • biaya per opt-in
  • open rate email lanjutan
  • conversion rate opt-in

e) Display Ads

  • biaya per seribu impressions
  • click-through rate
  • conversion rate
  • biaya per konversi

f) Metrik SEO / Konten

  • click-through rate
  • bounce rate
  • waktu yang dihabiskan di satu halaman
  • jarak scroll
  • conversion rate

Sekilas mungkin ada banyak metrik yang mesti Anda awasi. Tapi, dengan angka-angka dari media di atas, Anda bisa memperoleh gambaran jelas tentang :

  • performa marketing campaign dan
  • langkah apa untuk memperbaikinya.
d. Menganalisa Marketing Campaign yang Dijalankan

Tahapan membuat marketing campaign ini yaitu analisisi berbagai data yang dapat memberikan informasi mengenai :

  • audiens,
  • media yang dipakai, dan
  • budget yang dihabiskan.

Semua data tersebut akan berguna untuk bisnis Anda secara keseluruhan. Terutama dalam memberikan Anda gambaran mengenai marketing campaign berikutnya.

1. Bagaimana Anda Tahu Marketing Campaign Sukses?

Jawabannya tergantung dari arti sukses menurut Anda. Biasanya, Anda sukses membuat marketing campaign diketahui dan dihitung sukses ketika :

  • tujuan SMART yang Anda atur di awal sudah tercapai,
  • return on investment atau balik modal,
  • ada peningkatan pendapatan meskipun hanya setengah dari target awal,
  • dll

Semua tergantung dari Anda. Jadi, tidak usah berkecil hati atau merasa gagal total jika tujuan SMART tak tercapai.

Mungkin saja target audiens kurang tepat, salah timing, atau media yang tidak sesuai. Namun setidaknya Anda memperoleh data berharga yang dapat dimanfaatkan.

2. Bagaimana Memanfaatkan Data yang Didapatkan?

Tahap terakhir membuat marketing campaign ini dapat dikatakan merupakan tahap terpenting untuk kemajuan bisnis Anda ke depannya. Karena, data yang diperoleh dari marketing campaign Anda sangatlah berharga jika dapat dimanfaatkan dengan benar.

Berikut beberapa contohnya:

a) Mengukur tingkat kesuksesan kampanye, seperti berapa jumlah :

  • pembelian,
  • pengunjung website per bulannnya, dan
  • kenaikan followers media sosial.

b) Mengenal audiens lebih dekat, misalnya, mulai dari

  • konten jenis apa yang paling mereka sukai,
  • jam berapa aktif di media sosial,
  • tema produk yang paling diminati,
  • dll.

c) Menilai metode marketing yang dijalankan

  • Bagian apa yang harus diperbaiki lagi?
  • Di bagian mana Anda dapat lebih menghemat pengeluaran?
  • Dan lain sebagainya.

Masih bingung untuk membuat marketing campaign? Selain gambar yang dapat dimanfaatkan sebagai konten untuk promosi produk, UGC pun memberikan beberapa data lain.

Mulai dari informasi :

  • jumlah impressions,
  • rata-rata usia audiens Anda,
  • mayoritas audiens Anda tinggal dimana,
  • kapan dan seberapa sering audiens Anda posting di Instagram,
  • gender dari audiens Anda,
  • dll

Semua data itu dapat Anda jadikan patokan ketika akan meluncurkan marketing campaign berikutnya. Selain itu, data UGC di atas juga bisa sebagai bahan pertimbangan ketika Anda membuat strategi marketing bisnis secara menyeluruh.

Rencanakan Marketing Campaign Anda Sekarang!

Memang, membuat marketing campaign serta merencanakan dan menjalankannya merupakan hal yang tak mudah. Tapi, bila Anda ingin meluangkan waktu, marketing campaign bisa jadi senjata rahasia untuk meroketkan bisnis.

Apalagi bila Anda mau tampil berbeda di antara kompetitor yang makin hari makin bertambah saja. Apakah Anda masih bingung mau mulai membuat marketing campaign apa? Tidak perlu bingung!

Sebagai permulaan, mungkin dapat mempertimbangkan beberapa hal yang sekiranya akan disukai oleh audiens Anda.

  • Apakah itu UGC dan regram?
  • Apakah iklan dalam bentuk meme?
  • Atau kartun lucu?
  • Atau yang lainnya?

Mulailah mengenali audiens Anda lebih dekat. Dengan begitu maka ide marketing campaign akan muncul dengan sendirinya.

Sebenarnya marketing campaign saja belum cukup untuk memasarkan brand dan/atau produk Anda secara menyeluruh. Setidaknya, ada beberapa hal yang sebaiknya Anda lakukan supaya bisnis dapat menjangkau target pasar yang lebih luas.

Apa saja itu? Anda dapat menemukan cara marketing lain di artikel Strategi Pemasaran yang Efektif untuk Bisnis.

Sekian info terkait dengan cara membuat marketing campaign yang tepat untuk bisnis, semoga post kali ini mencerahkan kawan-kawan semua. Kami berharap artikel panduan digital marketing ini diviralkan biar semakin banyak yang mendapat manfaat.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *