7+ Cara Melakukan Riset Pasar bagi Bisnis

Bagaimana cara mengetahui bahwa sebuah produk bisa diterima konsumen? Dan, bagaimana memahami alasan konsumen beli produk? Caranya yaitu dengan riset pasar. Untuk cara melakukan riset pasar (market) ini selengkapnya bisa simak artikel ini sampai akhir.

Melakukan Riset Pasar

Pengertian Riset Pasar

Dalam menjalankan bisnis dengan baik tak melulu soal modal dan promosi saja. Pebisnis juga harus memastikan produk mereka bisa diterima dengan baik.

Hal tersebut penting sebagai upaya dalam membangun bisnis untuk jangka panjang. Makanya Anda perlu melakukan riset pasar.

Riset pasar merupakan kegiatan mengumpulkan dan menganalisis data yang berkaitan dengan target pasar. Maksudnya, orang-orang yang jadi tujuan penjualan produk Anda.

Idealnya, setiap bisnis harus tahu kebutuhan pelanggan. Jadi, saat menciptakan sebuah produk dapat :

  • menyasar target konsumen dengan tepat,
  • memahami perilaku membeli,
  • alasan mereka membeli produk, dan
  • membuat penjualan produk bisa

Inilah pentingnya melakukan riset pasar.

Riset pasar sendiri adalah suatu proses yang cukup panjang. mulai dari :

  • mengetahui siapa saja pelanggan Anda,
  • produk seperti apa yang diinginkan, dan
  • faktor yang mempengaruhi pembelian produk.

Bisa dikatakan riset pasar merupakan sebuah investasi. Biaya, waktu dan tenaga yang dikeluarkan nantinya akan membantu bisnis Anda berkembang.

Karena, hasil temuan riset pasar akan membuat Anda punya informasi lengkap mengenai target dan perilaku pelanggan. Inilah yang dapat dipakai untuk menjadikan produk Anda lebih baik.

Anda tentu sudah tak asing dengan data seperti di atas? Itulah salah satu dari riset pasar. Tujuannya yaitu mengetahui trend yang berkembang saat ini.

Bahkan riset pasar pun bisa untuk tahu kompetitor Anda. Jadi, Anda lebih mengetahui peluang penjualan (sales) di tengah persaingan bisnis.

Adakah perusahaan yang sukses melakukan riset pasar ini? Tentu saja ada. Salah satunya yaitu Lego.

Perusahaan mainan anak ini menjalankan riset pasar untuk menyasar target konsumen baru, yakni anak perempuan. Hasilnya, diciptakanlah Lego Friends.

4 tahun riset yang dilakukan membawa keuntungan berupa peningkatan keuntungan sampai 35% dengan total $336 juta. Dengan demikian, riset pasar masih jadi cara efektif untuk membangun kesuksesan bisnis.

Jenis-jenis Riset Pasar

Sebelum melakukan riset pasar, Anda harus mengenal lebih dulu jenis riset pasar yang dapat Anda gunakan.

1. Riset Primer atau In-House

Riset primer berfokus pada informasi langsung dari konsumen. Mengapa melakukan riset pasar ini penting? Karena, Anda akan dapat informasi yang berasal dari pengguna produk secara langsung.

Informasi tersebut supaya produk sesuai kebutuhan mereka. Informasi tersebut bisa berupa :

  • pendapat,
  • ide, dan
  • masukan.

Riset primer sangatlah penting, sehingga Anda perlu mempersiapkannya secara matang. Mulai dari :

  • memastikan calon pelanggan / konsumen sesuai perkembangan yang akan dilakukan,
  • pertanyaan yang mewakili tujuan riset Anda,
  • dll.

Idealnya, riset primer dilakukan secara bertatap muka supaya dapat membangun hubungan yang baik. Tapi, bila terkendala, Anda dapat melakukannya secara online, seperti melalui :

  • formulir,
  • telepon,
  • email,
  • dan lainnya.

Riset primer sendiri berdasarkan jenis informasi yang diinginkan terbagi 2, yaitu :

a) Riset kuantitatif

Riset pasar kuantitatif menghasilkan data berupa angka. Jadi, Anda berusaha mengetahui trend pemakaian produk dari sisi :

  • jenis produk,
  • harga,
  • desain, dan
  • ukuran lainnya.

Sebagai contoh, bila bisnis bergerak di bidang fashion, Anda dapat melakukan riset mengenai warna favorit pelanggan. Anda dapat menanyakan warna kesukaan mereka secara umum atau per produk.

Dengan demikian, Anda dapat memproduksi lebih banyak produk sesuai warna yang paling diminati pelanggan.

b) Riset kualitatif

Riset pasar jenis kualitatif berfokus pada informasi yang dijelaskan oleh pelanggan secara deskriptif. Nantinya, informasi yang Anda peroleh bisa berupa :

  • opini,
  • alasan pembelian,
  • perasaan, dan
  • pengalaman pelanggan memakai produk Anda.

Sebagai contoh, bila produk sudah cukup baik namun harganya dianggap terlalu mahal, Anda dapat merencanakan perubahan harga. Tentunya, tetap dengan kesesuaian dengan keuntungan yang mau Anda peroleh.

Bisa pula, konsumen merasa desain produk Anda telah ketinggalan zaman. Artinya, Anda harus memikirkan bentuk produk yang lebih modern.

Untuk mempermudah riset, sertakan pertanyaan spesifik seperti berikut :

  • usia,
  • pendapatan,
  • gaya hidup,
  • pekerjaan, dan
  • pengalaman memakai produk lain.

Jadi, Anda dapat lebih mudah dalam menganalisa hasil riset Anda.

2. Riset Pasar Sekunder atau Derivatif

Berbeda dari melakukan riset pasar jenis primer, riset sekunder memakai data riset pihak lain. Walaupun kualitas datanya mungkin tak sesuai kebutuhan Anda, riset ini jauh lebih efisien.

Riset jenis ini umumnya dilakukan dengan cara membaca berbagai sumber seperti dari :

  • lembaga pemerintah dan/atau pendidikan,
  • media, serta
  • rilisan yang dilakukan kompetitor Anda.

Dan bahan bacaannya seperti

  • artikel,
  • riset trend,
  • statistik pasar,
  • dsb.

Sebagai contoh, Anda dapat memperoleh data dari website riset yang berhubungan dengan bisnis Anda. Data seperti ini tentu cukup membantu bagi bisnis Anda yang punya bisnis fashion.

Karena, Anda jadi tahu potensi kunjungan untuk toko online Anda. Tapi, sebagai riset sekunder, tentu saja data ini perlu dicocokan dengan data riset utama Anda.

Contoh lain, Anda dapat memanfaatkan media sosial untuk memahami perilaku konsumen lebih dekat. Bisa via Facebook, Instagram, atau Twitter. Bahkan ketertarikan mereka pada suatu produk tidak jarang dimulai dari engagement di media sosial.

Apakah riset dengan media sosial (medsos) cukup efektif? Tentu saja. Alasannya, pengguna medsos akan terus mengalami peningkatan. Bahkan pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 4,4 miliar.

Selain itu, media sosial pun jadi platform yang dipakai konsumen untuk mengetahui produk dengan lebih detail. Bahkan, tidak jarang menuntun konsumen pada pembelian produk.

Supaya riset pasar Anda bisa lebih tepat, pakailah riset pasar primer dan sekunder sebagai strategi bisnis Anda. Dengan demikian, Anda dapat memahami :

  • tipe pelanggan,
  • tren pasar, dan
  • kebutuhan pelanggan secara luas.

Jangan lupa, sesuaikan metode riset yang dipilih dengan anggaran dan rencana ke depan bisnis Anda.

Tips Melaksanakan Riset Pasar

Setelah tahu berbagai jenis riset pasar, Anda pasti sudah menantikan tips dalam melakukan riset pasar yang efektif. Ini dia tipsnya :

a. Fokus pada Tujuan Riset Anda

Penting bagi Anda untuk menentukan tujuan lebih dulu sebelum melakukan riset pasar. Hal ini dilakukan supaya riset Anda efisien, tak melebar kemana-mana.

Sebagai contoh, Anda mau meneliti mengenai platform mana yang jadi favorit pelanggan dalam belanja online. Anda cukup mengumpulkan jumlah pelanggan dari masing-masing platform.

Setelah itu, Anda dapat membuat peringkat dari yang paling tinggi hingga yang paling sedikit. Tak perlu mencari tahu seberapa banyak produk yang laku via platform tersebut. Fokus pada tujuan awal Anda ketika melakukan riset.

b. Tetaplah Kreatif dalam Melakukan Riset

Saat melakukan riset pasar, penting untuk menciptakan inovasi dalam memperoleh informasi dari pelanggan. Bila Anda memakai riset primer saja, misalnya, pakai platform yang berbeda untuk komunikasi dengan konsumen.

Cara lain, bisa dengan fokus pada riset sekunder bila mau menghemat biaya namun mau dapat hasil riset yang tepat. Langkah ini tentu memerlukan ketelitian dalam mencari informasi dari sumber yang kredibel.

Selain itu, perlu kejelian dalam membaca data yang mereka sampaikan. Apapun strategi riset yang dijalankan, pastikan Anda terus kreatif dalam menemukan cara riset sesuai kebutuhan dan anggaran yang dipunya.

c. Gunakan Informasi Terbaik

Saat melakukan riset pasar, tidak jarang Anda dapat banyak informasi. Sayangnya, tak semua data dapat Anda pakai. Salah satu alasannya yaitu tak sesuai pengembangan produk yang akan dilakukan.

Hal tersebut sering terjadi khususnya pada riset primer dalam wawancara langsung. Anda umumnya akan dapat opini pelanggan mengenai bisnis yang sangat subjektif.

Misalnya, terkait harga dan/atau penambahan fitur lain yang jadi kebutuhan pribadi. Artinya, tak mencerminkan kebutuhan pengguna secara umum.

Dalam kondisi tersebut, Anda dapat menyimpannya sebagai sebuah data. Tapi, tak bisa memakainya untuk analisa bagi pengembangan produk lebih lanjut.

Membuat Buyer Persona

d. Identifikasi Buyer Persona Anda

Tips melakukan riset pasar yang keempat adalah identifikasi buyer persona Anda. Buyer persona merupakan representasi tipe pelanggan suatu bisnis. Idealnya, buyer persona yang Anda buat harus mencerminkan profil dari pelanggan secara nyata.

Mulai dari data demografis, kepribadian, sampai bagaimana perilaku mereka saat beli suatu produk. Dengan mengetahui buyer persona, riset pasar yang Anda lakukan dapat lebih tepat. Karena, target riset Anda telah dipahami.

Sebagai contoh, bila sebagian konsumen produk berusia muda, maka Anda bisa memakai komunikasi casual saat melakukan riset. Bahkan, Anda dapat lebih mudah menentukan platform apa yang tepat untuk berkomunikasi dengan mereka.

e. Fokus ke Segmen Pelanggan Anda

Fokus pada segmen pelanggan adalah hal yang tidak kalah penting ketika melakukan riset pasar. Caranya cukup mudah, Anda hanya harus mengelompokkan pelanggan dalam beberapa kategori seperti :

  • lokasi,
  • waktu,
  • harga,
  • demografis, atau
  • sosial budaya.

Sebagai contoh, Anda punya bisnis oleh-oleh dan mau membuat sebuah produk premium. Riset pasar yang Anda lakukan bisa fokus pada konsumen yang beli produk dengan kisaran harga tertinggi.

Anda dapat menggali mengapa mereka ingin mengeluarkan uang untuk produk tersebut dan apa harapan mereka mengenai produk baru. Langkah segmentasi ini tentu akan lebih ke tujuan Anda bila dibandingkan dengan melakukan riset ke semua konsumen secara umum.

Hal ini pun dapat Anda lakukan bila mau membuat produk oleh-oleh baru yang menyasar pasar anak muda. Artinya, Anda harus selalu melakukan riset market / pasar dengan fokus pada segmen pelanggan.

Di mana hal tersebut sesuai dengan tujuan pengembangan bisnis yang akan Anda lakukan.

f. Siapkan Pertanyaan sesuai Tujuan Riset

Tips melakukan riset pasar yang keenam adalah siapkan pertanyaan yang sesuai. Mempersiapkan beberapa pertanyaan sesuai dengan tujuan bisnis penting dilakukan.

Hal tersebut untuk memastikan riset pasar yang Anda lakukan berjalan sukses. Pertanyaan ini bisa berupa kalimat lengkap atau poin utama yang dapat Anda kembangkan.

Intinya, pastikan alur wawancara sistematis. Misalnya, bila mau tahu potensi pelanggan membeli kembali produk Anda, beberapa pertanyaan ini bisa jadi contoh :

  • Sejak kapan Anda memakai produk ini?
  • Kenapa Anda menyukai produk ini?
  • Tertarikkah Anda beli produk ini lagi?

Menyesuaikan alur dan gaya komunikasi sesuai target konsumen, bisa membuat Anda dapat informasi yang diinginkan. Bahkan, bisa saja ada informasi lain yang mereka berikan di luar pertanyaan utama Anda.

g. Kenali Kompetitor Anda

Tips melakukan riset pasar yang ketujuh adalah kenali kompetitor Anda. Riset pasar dapat membantu Anda mengenali kompetitor. Hal ini penting untuk memastikan produk Anda bisa bersaing di pasar. Tapi, bagaimana caranya?

Anda dapat melakukan riset tentang kompetitor mana saja yang menghasilkan produk serupa. Dengan produk yang sama, tentu target pasar mereka pun sama. Lalu, Anda dapat mempelajari kelebihan produk dan strategi bisnis mereka.

Dengan cara ini, Anda dapat memperoleh informasi mengapa beberapa konsumen lebih memilih beli dari kompetitor dibanding Anda. Informasi ini lalu dapat Anda pastikan lagi dengan melakukan riset lebih lanjut.

Bila terbukti kompetitor punya kelebihan yang belum Anda punya, Anda dapat mencoba mengembangkan dengan strategi yang sama. Bila menarik bagi konsumen, artinya Anda berpeluang dapat konsumen lain dari produk baru tersebut.

Selain itu, Anda pun dapat mempelajari bagaimana kompetitor mempromosikan produk-produknya. Bila hasilnya cukup efektif, Anda dapat menerapkan strategi yang sama untuk konsumen Anda. Tapi, tentunya harus selalu disesuaikan dengan jenis produknya.

h. Analisis Riset Pasar dengan Lebih Baik

Tips melakukan riset pasar yang kedelapan adalah analisis dengan lebih baik. Setelah berbagai riset dilakukan, baik yang primer ataupun sekunder, langkah analisa yaitu yang paling penting.

Salah melakukan penilaian akan membuat strategi riset pasar yang tak sesuai tujuan. Bila memakai riset kuantitatif, Anda dapat memastikan lebih dulu datanya akurat. Kemudian, mulailah melakukan analisa dalam bentuk  laporan catatan, statistik, atau bahkan diagram.

Hal ini akan mempermudah Anda untuk melakukan review atau untuk mendiskusikan dengan tim lain dalam bisnis. Setelah hasil analisa diperoleh, tentukan rencana strategi bisnis yang akan Anda jalankan.

Bila untuk melakukan promosi bisnis, Anda dapat melakukan A/B testing untuk memperoleh strategi terbaik. Misalnya dari platform yang dipakai sampai jenis konten yang dibuat.

Jika tujuannya untuk membuat produk, lakukan dalam jumlah kecil dahulu. Kemudian, lakukan uji coba supaya dapat feedback dari konsumen apakah produk yang dibuat memang disukai.

Saatnya Melakukan Riset Pasar untuk Bisnis Anda

Ada banyak strategi dalam bisnis saat ini. Salah satunya adalah melakukan riset pasar untuk bisnis. Anda sudah belajar mengenai cara melakukan riset dengan baik. Mulai dari memilih antara :

  • riset primer
  • riset sekunder
  • menggabungkan keduanya

Anda pun sudah tahu beberapa hal yang dibutuhkan ketika riset pasar. Yakni menentukan tujuan, terus berinovasi, dan memakai informasi paling penting saja.

Selain itu, ada beberapa tips yang dapat Anda pakai saat melakukan riset pasar, antara lain :

  • mengidentifikasi buyer persona,
  • fokus pada satu segmen yang dituju,
  • mengenali kompetitor dan melakukan analisa.

Apakah sudah siap untuk melakukan riset pasar bagi bisnis Anda? Semoga berhasil, ya!

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *