Bentuk Gaya Hidup Manusia Dan Aspek Terkaitnya

Apakah Anda tahu apa itu gaya hidup atau lifestyle? Dan apa saja jenisnya? Ingin tahu pengertian dan bentuk gaya hidup manusia beserta aspek lainnya? Oleh karena itu simak artikel tentang lifestyle ini hingga tuntas.

Gaya Hidup Manusia

Definisi Gaya Hidup

Minat manusia dalam berbagai produk dipengaruhi oleh lifestyle atau gaya hidupnya. Dan produk yang mereka beli itu akan mencerminakan lifestyle mereka. Gaya hidup manusia merupakan pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam :

  • aktivitas,
  • minat, dan
  • opini.

Pada prinsipnya gaya hidup yaitu pola seseorang dalam mengelola serta mengatur waktu dan uangnya. Lifestyle bisa mempengaruhi perilaku seseorang yang pada akhirnya bisa menentukan pola konsumsinya.

Seperti saat ini banyak yang beralih ke pengobatan herbal daripada pengobatan konvensional.

Lalu apa itu gaya hidup (lifestyle)? Gaya hidup yakni suatu pola konsumsi uang yang mencerminkan pilihan seseorang terhadap berbagai hal. Dan juga bagaimana menghabisikan waktu dan uang seseorang tersebut.

Faktor yang Mempengaruhi Gaya Hidup

Ada berbagai faktor yang mempengaruhi gaya hidup manusia yaitu :

1. Sikap

Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan pikir. Di mana keadaan tersebut dipersiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap suatu objek yang diorganisasi melalui pengalaman dan mempengaruhi secara langsung pada perilaku.

Keadaan jiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh :

  • tradisi,
  • kebiasaan,
  • kebudayaan, dan
  • lingkungan sosialnya.

2. Pengalaman dan Pengamatan

Pengalaman bisa mempengaruhi pengamatan sosial dalam tingkah laku. Dan pengalaman akan didapat dari semua tindakannya di masa lalu dan bisa dipelajari.

Dengan belajar orang akan bisa memperoleh pengalaman. Hasil dari pengalaman dan pengamatan sosial akan bisa membentuk pandangan terhadap suatu objek.

3. Kepribadian

Kepribadian merupakan konfigurasi dari karakteristik individu dan cara berperilaku. Yang nantinya akan menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu.

4. Konsep Diri

Faktor lain yang menentukan kepribadian individu / gaya hidup manusia adalah konsep diri. Konsep diri sudah jadi pendekatan yang dikenal sangat luas dalam menggambarkan hubungan antara konsep diri konsumen dengan image merek.

Bagaimana individu / seseorang memandang dirinya akan mempengaruhi minat terhadap suatu objek. Konsep diri ini merupakan inti dari pola kepribadian orang tersebut. Dan konsep diri ini akan menentukan perilaku individu dalam menghadapi permasalahan hidupnya.

5. Motif

Perilaku individu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa aman dan perluan terhadap prestise. Dan itu merupakan beberapa contoh tentang motif gaya hidup manusia.

Bila motif individu terhadap kebutuhan akan prestise itu besar maka akan membentuk dan mengarah kepada gaya hidup hedonis.

6. Persepsi

Persepsi yaitu proses di mana seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambar yang berarti tentang dunia.

Selain beberapa faktor yang mempengaruhi gaya hidup manusia di atas masih ada yang lainnya seperti :

  • kelompok referensi,
  • kelas sosial,
  • keluarga, dan
  • kebudayaan.

Dimensi Gaya Hidup

Dalam mengukur dimensi gaya hidup manusia ada beberapa pendekatan yang digunakan untuk melihatnya yaitu :

a. Pendekatan AIO

Para peneliti pasar cenderung mengklasifikasikan konsumen berdasarkan riset AIO, khususnya yang menganut pendekatan gaya hidup. Riset AIO merupakan suatu bentuk riset yang memberikan profil secara jelas dan praktis tentang berbagai segmen konsumen.

Segmen konsumen tersebut seperti tentang :

  • aspek kepribadian konsumen yang penting,
  • motif belinya,
  • minatnya,
  • sikapnya,
  • keyakinannya, dan
  • nilai-nilai yang dianutnya.

Berikut ini variabel-variabel dari riset AIO dari gaya hidup manusia :

1) Activity (Aktivitas)

Activity merupakan tindakan nyata. Aktivitas (kegiatan) konsumen adalah karakteristik konsumen dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Dengan adanya kegiatan konsumen, perusahaan bisa tahu aktivitas apa saja yang bisa dilakukan oleh pasar sasarannya. Sehingga akan memudahkan perusahaan dalam menciptakan berbagai strategi dari informasi yang diperoleh tersebut.

2) Interest (Minat)

Interest yakni tindakan ketertarikan yang menyertai perhatian khusus ataupun terus menerus. Minat atau ketertarikan tiap manusia berbeda-beda.

Adakalanya manusia tertarik pada makanan, serta adakalanya juga manusia tertarik pada mode pakaian (fashion), dan sebagainya.

Minat adalah faktor pribadi konsumen yang mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu memahami minat dan hasrat para konsumen / pelanggannya.

Dengan memahami minat para pelanggannya, maka bisa mempermudah perusahaan dalam menciptakan konsep pemasaran. Di mana konsep pemasaran ini untuk mempengaruhi proses pembelian para sasaran pasarnya.

3) Opinion (Opini)

Opinion merupakan jawaban lisan atau tertulis yang orang berikan sebagai respon terhadap situasi dan kondisi. Opini dipakai untuk mendeskripsikan penafsiran, harapan, dan evaluasi seperti :

  • kepercayaan tentang maksud orang lain,
  • antisipasi terkait dengan peristiwa di masa yang akan datang, dan
  • penimbangan konsekuensi yang akan memberi hukuman dari jalannya tindakan alternatif.

Selain itu segmentasi gaya hidup manusia juga mengukur berbagai aktivitas dalam hal berikut :

  1. Bagaimana cara mereka menghabiskan waktunya.
  2. Minat mereka apa atau berbagai hal yang dianggap penting di sekitarnya.
  3. Pandangan mereka baik terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain.
  4. Karakter dasar seperti tahap yang pernah atau telah mereka lalui dalam :
  • kehidupan,
  • penghasilan,
  • pendidikan, dan
  • tempat tinggal.

Komponen segmentasi gaya hidup manusia dalam bentuk AIO (Activity, Interest, and Opinion) dapat dilihat pada table berikut :

Aktivitas Minat Opini Demografi
Pekerjaan Keluarga Diri sendiri Usia
Hobi Rumah Isu sosial Pendidikan
Kegiatan sosial Pekerjaan Politik Pendapatan
Liburan Komunitas Bisnis Pekerjaan
Hiburan Rekreasi Ekonomi Jumlah keluarga
Keanggotaan klub Mode Pendidikan Menghuni
Komunitas Makanan Produk Geografi
Belanja Media Masa depan Ukuran kota
Olahraga Prestasi Kebudayaan Tahapan pada dasar hidup

b. Pendekatan VALS

VALS (Value and Lifestyles) merupakan metode segmentasi pasar / pengukuran untuk melihat seberapa besar gaya hidup mempengaruhi individu.

Pendekatan VALS memakai teknik analisis psikografik. Psikografik yaitu pengukuran kuantitatif gaya hidup kepribadian dan demografik konsumen.

Teknik VALS diciptakan pada tahun 1970 untuk menerangkan dan memprediksi nilai dan gaya hidup serta konsumsi masyarakat Amerika Serikat. Pendekatan ini dikembangkan dengan menggunakan gabungan beberapa teori, yang kemudian disebut dengan riset VALS.

Teori-teori tersebut adalah sebagai berikut :

1. Teori hierarki kebutuhan manusia (need hierarchy)

Teori gaya hidup manusia ini dikembangkan oleh Abraham H. Maslow. Menurut teori hierarki ini, ada 5 tingkat kebutuhan yang dilalui oleh manusia, yakni :

  • kebutuhan fisik dasar,
  • rasa aman,
  • memiliki,
  • penghargaan, dan
  • aktualisasi diri, seperti mempercantik diri dengan berbagai perawatan kecantikan, dsb.

VALS mengidentifikasi berbagai nilai yang dianut oleh masyarakat pada setiap kebutuhan tersebut.

2. Teori tentang dorongan-dorongan kepribadian (the inner and outer directed personality theory)

Teori gaya hidup manusia ini diperkenalkan oleh Riesman, Glazer, dan Dennney pada tahun 1950. dan terminology other directed. Di mana lalu oleh VALS diubah jadi outer directed (dorongan dari luar).

VALS pun bisa dengan mudah diterapkan untuk memprediksi kelakuan dan gaya membeli dari pelaku bisnis dan konsumen. Tipologi VALS melahirkan 9 segmen psikografis berikut ini :

  • survivors;
  • sustainers;
  • belongers;
  • emulators;
  • achievers;
  • i-am-me;
  • experentials;
  • socially conscious;
  • integrated.

Karena punya banyak kelemahan, maka VALS disempurnakan dalam VALS 2. Di mana VALS 2 membagi kelompok konsumen dalam segi empat dan mempunyai dua dimensi.

Pada VALS 2, dimensi vertikal adalah representasi dari tingkat inovasi dan resources para pelanggan / konsumen. Resources dapat berupa :

  • penghasilan,
  • tingkat pendidikan,
  • tingkat kepercayaan diri,
  • inteligensia,
  • kepemimpinan, dan
  • pengaruh.

Kelompok yang ada di atas digolongkan ke dalam kelompok high resources. Sementara kelompok yang ada di bawah digolongkan dalam low resources.

Sejak VALS 2 diterima secara baku, maka hampir semua negara maju sudah menerapkannya. Misalnya seperti Jepang yang sudah punya VALS yang menghasilkan beberapa segmen, yaitu :

:

  • integratos,
  • sustainers,
  • self innovation,
  • self adapters,
  • ryshiki adapters,
  • traditional adapters,
  • high paramatic, dan
  • low paramatic.

Bentuk Gaya Hidup Manusia

Ada beberapa jenis atau klasifikasi gaya hidup manusia berdasarkan tipologi values and lifestyle (VALS) yaitu sebagai berikut :

  1. Actualizes → orang yang punya pendapatan paling tinggi dengan banyak sumber daya yang mereka sertakan dalam suatu atau semua orientasi diri.
  2. Fulfilled → orang professional yang :
  • matang,
  • bertanggung jawab, dan
  • berpendidikan tinggi.
  1. Believers → konsumen konservatif, di mana kehidupan mereka berpusat pada keluarga, agama, masyarakat dan bangsa.
  2. Achievers → orang-orang yang sukses, berorientasi pada pekerjaan, konservatif dalam politik yang mendapatkan kepuasan dari pekerjaan dan keluarga mereka.
  3. Strivers → orang-orang dengan nilai-nilai yang serupa dengan achievers tetapi sumberdaya ekonomi, sosial dan psikologisnya lebih sedikit.
  4. Experiences → konsumen yang berkeinginan besar dalam menyukai hal-hal yang baru.
  5. Makers → orang yang suka mempengaruhi lingkungan mereka dengan cara yang lebih praktis.
  6. Strugglers → orang yang berpenghasilan rendah dan terlalu sedikit sumberdayanya untuk dimasukkan kedalam orientasi konsumen yang manapun dengan segala keterbatasannya. Mereka cenderung menjadi konsumen yang loyal pada merek seperti pada brand produk gadget.

Sedangkan menurut Mowen dan Minor ada sembilan jenis gaya hidup manusia yaitu :

1. Funcionalists

Cirinya :

  • Menghabiskan uang untuk hal-hal yang penting, seperti sandang, pangan, papan dan jaga kesehatan.
  • Pendidikan rata-rata,
  • pendapatan rata-rata,
  • kebanyakan pekerja kasar (buruh),
  • berusia kurang dari 55 tahun, dan
  • telah menikah serta memiliki anak.

2. Nurturers

Cirinya :

  • Muda;
  • Berpendapatan rendah;
  • Berfokus pada membesarkan anak, baru kemudian membangun rumah tangga dan nilai-nilai keluarga;
  • Pendidikan di atas rata-rata.

3. Aspirers

Cirinya :

  • Berfokus pada menikmati gaya hidup manusia yang tinggi dengan membelanjakan sejumlah uang di atas rata-rata untuk barang-barang berstatus. Khususnya tempat tinggal atau produk properti.
  • Memiliki karakteristik Yuppie klasik.
  • Pendidikan tinggi.
  • Pekerja kantor.
  • Menikah tanpa anak.

4. Experientials

Cirinya :

  • Membelanjakan jumlah di atas rata-rata terhadap produk hiburan, hobi, dan kesenangan (convenience).
  • Pendidikan rata-rata.
  • Pendapatannya di atas rata-rata sebab mereka merupakan pekerja kantor.

5. Succeeders

Cirinya :

  • Rumah tangga yang mapan.
  • Berusia setengah baya.
  • Berpendidikan tinggi.
  • Memiliki pendapatan tertinggi dari semua kelompok ini.
  • Menghabiskan banyak waktu pada pendidikan dan juga kemajuan diri.
  • Menghabiskan uang di atas rata-rata untuk beberapa hal yang berkaitan dengan pekerjaan.

6. Moral Majority

Cirinya :

  • Pengeluaran yang besar untuk organisasi pendidikan, masalah politik dan rumah ibadah.
  • Berada pada tahap empty-nest.
  • Pendapatan tertinggi kedua.
  • Pencari nafkah tunggal.

7. The Golden Years

Cirinya :

  • Kebanyakannya merupakan para pensiunan, namun pendapatannya tertinggi ketiga.
  • Melakukan pembelian tempat tinggal kedua.
  • Melakukan pengeluaran yang besar pada berbagai produk padat modal dan hiburan.

8. Sustainers

Cirinya :

  • Kelompok orang dewasa dan tertua.
  • Sudah pensiun.
  • Tingkat pendapatan terbesar dibelanjakan guna kebutuhan sehari-hari.
  • Pendidikan rendah.
  • Pendapatan terendah kedua.

9. Subsisters

Cirinya :

  • Tingkat sosial ekonomi rendah.
  • Persentase kehidupan pada kesejahteraan di atas rata-rata.
  • Kebanyakan adalah keluarga-keluarga dengan pencari nafkah dan orangtua tunggal.
  • Jumlahnya di atas rata-rata kelompok minoritas.

Demikian info mengenai bentuk gaya hidup manusia dan aspek terkaitnya, kami harap postingan kali ini mencerahkan Anda. Mohon postingan serba serbi blog ini dibagikan supaya semakin banyak yang mendapatkan manfaat.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *